“Ada klien baru nih, request minta dibuatkan web hosting untuk perusahaan”
“Hari ini baru ada 3 pelanggan pemasangan wifi rumahan, yang satu new customer, sisanya customer lama”
Dari dua kalimat di atas, sadarkah bahwa seringkali kita menganggap bahwa kata ‘klien’ dan ‘customer’ itu, sebenarnya adalah dua kata yang berbeda?
Ya, dua kata tersebut berbeda makna, namun sama-sama seseorang atau kelompok yang menggunakan produk atau jasa, dari sebuah bisnis.
Iya juga ya? Apakah Anda juga baru menyadarinya? Jika masih kurang jelas, mari simak informasi tentang perbedaan klien vs customer berikut ini!
Apa Itu Klien?
Klien (client) adalah individu atau organisasi yang menggunakan atau membeli jasa atau produk dari perusahaan atau profesional, dan membayar untuk jasa atau produk tersebut.
Dalam beberapa konteks bisnis, istilah klien dapat merujuk pada individu atau organisasi yang menjalin hubungan jangka panjang dengan perusahaan atau profesional, yang melibatkan kontrak formal atau kesepakatan tertentu dalam memberikan produk atau jasa.
Dalam sebuah hubungan bisnis, perusahaan atau profesional biasanya menyediakan layanan atau produk yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Klien dapat meminta layanan atau produk tertentu dari perusahaan atau profesional, dan membayar atas layanan atau produk tersebut.
Klien dapat mengharapkan pelayanan yang berkualitas tinggi dan perhatian yang lebih personal dari perusahaan atau profesional, karena mereka cenderung melakukan transaksi yang lebih kompleks atau memiliki kebutuhan yang lebih spesifik.
Contoh klien di berbagai industri meliputi:
- Klien di bidang hukum
- Klien di bidang akuntansi
- Klien di bidang teknologi informasi
- Klien di bidang periklanan
- Klien di bidang properti dan banyak lagi
Tidak hanya itu, dalam setiap industri, klien adalah konsumen yang membayar untuk produk atau jasa khusus yang diberikan oleh perusahaan atau profesional.
Apa Itu Customer?
Customer atau pelanggan adalah individu atau organisasi yang membeli produk atau jasa dari perusahaan. Dalam konteks bisnis, customer adalah konsumen yang membutuhkan produk atau jasa tertentu dan membayar untuk memperolehnya.
Seringkali, hubungan antara perusahaan dan customer lebih fokus pada transaksi jangka pendek dan mungkin tidak selalu berkelanjutan. Customer dapat melakukan pembelian produk atau jasa secara satu kali atau berkali-kali, tergantung pada kebutuhan mereka.
Perusahaan yang menjual produk atau jasa biasanya memberikan layanan pelanggan yang baik dan responsif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang dengan mereka.
Sebagai contoh, perusahaan dapat memberikan jaminan produk, layanan pelanggan 24/7, dan/atau program loyalitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong mereka untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan di masa depan.
Contoh pelanggan di berbagai industri meliputi:
- Pelanggan di bidang ritel
- Pelanggan di bidang makanan dan minuman
- Pelanggan di bidang pariwisata
- Pelanggan di bidang layanan keuangan
- Pelanggan di bidang provider
- Pelanggan di bidang jasa (fotografi, desain, tukang, dll) dan banyak lagi
Dalam setiap industri, pelanggan adalah konsumen yang membayar untuk produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan.
Perlu diingat! Klien dan customer (pelanggan) ini, di satu sisi dapat memiliki arti yang sama, khususnya dalam beberapa konteks bisnis. Namun, pada umumnya ada perbedaan yang signifikan antara klien dan customer.
Perbedaan Klien Vs Customer
Nah, biar lebih mudah memahami perbedaan antara klien dan customer, mari simak informasi berikut ini.
1. Sistem Transaksi
- Klien (client): Klien merupakan individu atau organisasi yang membayar jasa atau produk, yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, dan sering kali terlibat dalam hubungan jangka panjang dengan perusahaan
- Customer/pelanggan: Sementara itu, customer (pelanggan) adalah individu atau organisasi, yang membeli produk atau jasa dari sebuah perusahaan, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kalau jangka panjang biasa disebut pelanggan setia.
2. Jumlah Transaksi
- Klien: Biasanya, klien memerlukan tingkat pelayanan dan dukungan yang lebih tinggi daripada customer. Karena, klien cenderung melakukan transaksi yang lebih kompleks, atau memiliki kebutuhan yang lebih spesifik. Sebagai contoh, seorang klien bisa menjadi perusahaan yang memerlukan dukungan khusus dalam menyelesaikan proyek. Jadi, tidak heran jika banyak komplain atau revisi.
- Customer/pelanggan: Bisa menjadi individu yang membeli produk dengan satu kali transaksi saja, dan transaksi saat itu langsung selesai.
3. Durasi Kerjasama
- Klien: Hubungan antara perusahaan dan klien, biasanya lebih berkelanjutan dan berfokus pada kerjasama jangka panjang.
- Customer/pelanggan: Lebih fokus pada transaksi jangka pendek dan mungkin, tidak selalu berkelanjutan.
4. Jenis Pelayanan
- Klien: Perusahaan cenderung memberikan layanan yang lebih personalisasi dan custom-made bagi klien.
- Customer/pelanggan: Sedangkan layanan yang diberikan kepada customer, cenderung lebih standar atau general.
5. Cara Interaksi
- Klien: Cenderung berinteraksi secara langsung, dengan perusahaan melalui representatif atau tim manajemen.
- Customer/pelanggan: Cenderung berinteraksi dengan perusahaan, melalui saluran penjualan dan layanan pelanggan.
Perbedaan di atas mungkin bervariasi tergantung pada industri dan konteks bisnis tertentu. Namun, secara umum, klien dan customer memiliki perbedaan dalam hal jenis transaksi, tingkat dukungan yang dibutuhkan, hubungan dengan perusahaan, jenis layanan yang diberikan, dan cara interaksi dengan perusahaan.
Pentingnya Mengetahui Perbedaan Klien dan Customer
Lantas, apa gunanya mengetahui perbedaan klien dengan customer? Terlebih bagi Anda pemilik perusahaan atau bisnis? Tentu saja ada manfaatnya!
Dengan mengetahui perbedaan antara klien dan customer, perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan keduanya. Perusahaan harus menyediakan layanan dan dukungan yang lebih personal, untuk klien.
Sedangkan untuk customer, perusahaan harus fokus pada kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan kedua kelompok ini dan meningkatkan keuntungan bisnis mereka.
Namun, bagaimana sebuah perusahaan bisa menganalisis klien atau customer mereka? Mungkin hal tersebut bisa dilakukan dengan cara manual, tapi ada cara yang lebih efektif dan efisien, yakni menggunakan sales software.
Berikut adalah beberapa cara bagaimana sales software dapat membantu dalam menganalisis klien:
- Mengumpulkan data tentang klien atau customer, seperti preferensi pembelian, riwayat pembelian, kebutuhan klien atau customer, perilaku pembelian, dan lainnya.
- Segmentasi klien yang bisa dikelompokkan berdasarkan banyak faktor atau segmen, seperti geografi, gender, jenis produk, dan lainnya.
- Prediksi kebutuhan klien, yang bisa menganalisa perilaku pembelian untuk mengetahui prediksi kebutuhannya di masa depan.
- Mengintegrasi dengan media sosial, yang bisa dilihat dengan melacak aktivitas klien di media sosial, apa yang sering dicari, dan lainnya.
Dengan sales software, Anda bisa menggunakan banyak fitur-fitur canggih, yang siap memfasilitasi bisnis Anda. Sehingga, pekerjaan tim sales bisa lebih mudah, otomatis dan mulai meninggalkan cara manual.
Lebih enak bukan, bekerja yang lebih mudah dipantau dan dikontrol? Bagaimana? Sudahkan perusahaan Anda menggunakan sales software untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan?
Jika ragu, Anda bisa pertimbangkan penggunaan sales software terbaik, seperti Nusaprospect.
Nusaprospect sendiri merupakan bagian dari PT. Media Antar Nusa, sebagai perusahaan jasa web hosting dan design pertama di Medan, sejak 1996. Nusaprospect juga tersedia dalam bentuk website dashboard dan mobile apps.
Software ini memiliki fitur utama seperti prospek management, report sales yang lebih akurat, memantau aktifitas, hingga tidak ada double data calon pelanggan.
Jadilah the best sales team, bersama Nusaprospect, join now dan try for free.