Apa Anda kerap merasa aktivitas follow-up ke calon klien tidak memberikan hasil optimal? Sudah pasti, Anda berharap bisa mendapat prospek setelah melakukan kampanye pemasaran digital. Namun, cara closing yang kurang tepat ternyata justru membuat calon pelanggan menjadi ragu dan enggan membeli produk Anda.
Strategi Closing Jitu untuk Pelanggan yang Ragu
Ada banyak faktor yang membuat prospek ragu untuk membeli produk Anda. Misalnya, prospek sedang melakukan negosiasi dengan pesaing, sedang dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan, atau ingin menunda bertransaksi karena masih mempelajari bisnis Anda.
Jika sedang berada pada kondisi tersebut, bukan tidak mungkin Anda juga merasakan hal serupa. Anda bisa jadi akan ikut ragu apakah harus melanjutkan negosiasi atau menyudahi. Semakin lama mengambil keputusan, Anda akan terus membuang waktu. Inilah sebabnya, Anda perlu tahu bagaimana tips closing yang jitu untuk meyakinkan prospek yang ragu, seperti berikut ini:
1. Tawarkan solusi dari produk
Belajar menjadi hal yang wajib untuk semua orang, karena aktivitas ini dapat meningkatkan wawasan dalam berbagai sisi kehidupan. Jadi, kalau Anda ahli dalam bernegosiasi, tidak ada salahnya untuk menawarkan wawasan pada prospek dengan berbagai informasi penting, baik itu seputar bisnis atau hal lainnya.
Tak hanya itu, Anda juga dapat menunjukkan berbagai video sebagai salah satu cara terbaik untuk meyakinkan prospek tentang diri Anda dan berbagai keahlian yang dimiliki. Dengan begitu, prospek akan kembali mempertimbangkan kembali penawaran Anda.
2. Terapkan metode “sekarang” atau “tidak sama sekali”
Terkadang, Anda perlu menelaah mengapa prospek tidak segera memberikan keputusan. Apakah mereka telah memiliki produk dari pesaing, tidak tertarik, atau sebab lainnya. Namun, apabila bagi Anda prospek tidak lagi potensial, tak ada salahnya untuk menutup negosiasi dengan teknik yang berkesan.
Tujuan strategi closing ini tentu saja agar prospek lebih mudah mengingat Anda. Jadi, ketika prospek nantinya mengingat Anda, mereka bisa langsung memutuskan untuk membeli produk.
3. Gunakan teknik “no pain, no sales”
Jika prospek ragu untuk membeli produk Anda, maka bisa saja mereka masih belum percaya sepenuhnya pada bisnis Anda. Adalah tugas Anda untuk membangun kepercayaan mereka dengan menunjukkan rasa empati dan berfokus pada masalah yang mereka hadapi.
Dengan demikian, prospek bisa lebih percaya dan membangun komunikasi dengan baik pada Anda. Jangan lupa, buktikan pada prospek bahwa produk Anda adalah solusi yang terbaik untuk masalah mereka. Closing pun bisa berlangsung lancar.
4. Lakukan evaluasi
Terakhir, jangan pernah lupa untuk melakukan evaluasi. Apakah Anda sudah melakukan teknik closing yang tepat? Apakah Anda tidak menyombongkan produk, sudah memberikan edukasi dan solusi untuk permasalahan yang dialami prospek? Tidak ada salahnya untuk terus belajar, jika perlu Anda pun bisa ikut dalam berbagai pelatihan untuk menjadi sales yang terlatih dan profesional.
5. Pastikan memiliki sistem follow up yang tepat
Prospek yang terlihat ragu saat mengambil keputusan tak hanya menghambat closing Anda, tetapi juga membuang waktu. Kalau Anda tidak punya sistem yang bisa memantau aktivitas follow up, bukan tidak mungkin Anda akan melupakan proses negosiasi yang pernah terjadi.
Ini artinya, Anda perlu melakukan follow up dengan tepat agar prospek tidak semakin ragu dengan bisnis Anda. Jadi, pastikan bisnis Anda didukung oleh sistem follow up yang baik agar closing dapat lebih mudah. Ada banyak pilihan sales software yang tersedia di Indonesia, salah satunya Nusaprospect.
Software ini memiliki fitur utama seperti prospek management, report sales yang lebih akurat, dapat memantau aktivitas, dan memastikan tidak terjadi double data calon pelanggan. Anda dapat memanfaatkan berbagai fitur ini melalui aplikasi maupun website dashboard.
Jadilah the best sales team bersama Nusaprospect. Join now dan try for free. Akses https://nusaprospect.com untuk informasi lebih lengkap.