Hard Selling Vs Soft Selling: Mana yang Lebih Efektif?

selling

Dalam menjalankan bisnis, kamu punya kebebasan dalam menentukan strategi penjualan. Kamu dapat memilih strategi Hard selling dan soft selling untuk menggaet pelanggan. Lalu, dalam perbandingan hard selling vs soft selling, kira-kira mana yang lebih efektif dan menguntungkan?

Untuk mendapatkan jawaban yang objektif terkait pilihan strategi hard selling maupun soft selling, kamu dapat melihat kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dari situ, kamu bisa mempertimbangkan strategi yang menawarkan keuntungan lebih banyak untuk bisnis.

Kelebihan dan Kekurangan Hard Selling

Sumber : Ginee

Hard selling merupakan metode sales yang menggunakan pendekatan secara langsung. Kamu dapat melakukan strategi ini untuk mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi dalam waktu singkat.

Kamu dapat melakukan strategi hard selling dengan berbagai cara. Dalam metode konvensional, kamu dapat memperkerjakan salesperson yang bertugas untuk menawarkan produk ke konsumen. Selain itu, ada pula strategi hard selling melalui iklan, baik offline maupun online.

Dalam pelaksanaannya, ada kelebihan dan kekurangan strategi hard selling yang perlu kamu ketahui, yaitu:

Kelebihan

Metode hard selling memang kerap mendapatkan citra negatif. Namun, penerapannya memberikan beberapa kelebihan, seperti:

  1. Memperlihatkan hasil secara singkat. Kamu bisa mengetahui efektivitas strategi hard selling dalam jangka dekat, baik hasil yang positif maupun negatif.
  2. Efektif dalam mendorong kinerja karyawan. Apalagi, kalau kamu menerapkan sistem komisi penjualan. Karyawan akan berupaya untuk mencari konsumen sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.
  3. Mendorong urgensi konsumen. Penerapan strategi hard selling dapat membantu kamu dalam mendorong rasa urgent di hati para pelanggan. Berkat adanya urgensi tersebut, konsumen pun terdorong untuk segera melakukan transaksi.

Kekurangan

Selain kelebihan tersebut, ada pula beberapa poin yang menjadi kekurangan dari strategi hard selling, di antaranya:

  1. Kenyamanan pelanggan yang terganggu. Praktik hard selling kerap menimbulkan ketidaknyamanan pelanggan. Alasannya, karena pelanggan kerap merasa seperti ditekan untuk segera melakukan pembelian.
  2. Tidak efektif dalam mendorong loyalitas pelanggan. Hard selling bukanlah strategi yang tepat dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, kamu bakal mengalami kesulitan untuk mendapatkan retensi pelanggan.
  3. Berdampak buruk pada citra perusahaan. Pelaksanaan strategi hard selling bisa menimbulkan pengalaman buruk di mata pelanggan. Pengalaman buruk tersebut kemudian bisa berdampak pada reputasi brand milik perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan Soft Selling

Sumber : Linkedin

Pelaksanaan strategi soft selling berlangsung dengan adanya upaya untuk menjalin hubungan dengan konsumen. Selanjutnya, hubungan tersebut dapat kamu jadikan sarana untuk melakukan ajakan yang bersifat persuasif kepada pelanggan agar melakukan transaksi.

Dalam pelaksanaannya, kamu akan mengetahui adanya kelebihan serta kekurangan dari soft selling, seperti:

Kelebihan

Beberapa kelebihan yang ada pada metode soft selling di antaranya adalah:

  1. Efektif dalam mendapatkan rasa percaya dari pelanggan. Soft selling mendorong terjadinya hubungan yang erat dengan pelanggan. Oleh karena itu, pelanggan akan menaruh kepercayaan lebih pada produk kamu.
  2. Cocok untuk upaya membangun reputasi. Strategi soft selling dapat membantu kamu untuk memperoleh citra positif di mata pelanggan.
  3. Mengedepankan kenyamanan pelanggan. Soft selling merupakan strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Oleh karena itu, pelaksanaannya berlangsung dengan memperhatikan kenyamanan mereka.

Kekurangan

Strategi soft selling memang banyak diterapkan oleh perusahaan modern. Meski begitu, penerapannya memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  1. Butuh waktu cukup lama. Kampanye pemasaran secara soft selling tidak secara langsung berdampak pada angka penjualan. Oleh karena itu, penerapannya kurang cocok ketika kamu memiliki kebutuhan yang sifatnya mendesak.
  2. Kurang begitu cocok untuk meyakinkan konsumen tertentu. Pada kondisi tertentu, ada kemungkinan kamu mengalami kesulitan dalam meyakinkan pelanggan untuk melakukan pembelian. Alhasil, aktivitas pemasaran jadi tidak efektif dan bahkan sia-sia.

Nah, itulah penjelasan mengenai hard selling vs soft selling yang perlu kamu pahami. Kamu pun dapat secara bebas menerapkan strategi penjualan yang cocok untuk bisnis.

Sebagai tambahan, kamu perlu pula menggunakan sales software untuk pengelolaan penjualan. Solusi ini bisa kamu peroleh dari Nusaprospect. Dukungan fitur lengkap seperti prospect management, report sales yang akurat, pemantauan aktivitas penjualan, ataupun kemudahan dalam memastikan tidak adanya data calon pelanggan yang rangkap.

Yuk, segera mulai gunakan Nusaprospect untuk pengelolaan pelanggan yang lebih efektif dan efisien. Join now dan nikmati kesempatan untuk mencoba menggunakan aplikasi ini secara gratis!