Bagi kamu yang berkecimpung sebagai pengusaha, pasti sudah paham kalau penjualan adalah ujung tombak dari sebuah bisnis. Alasannya, bisnis merupakan kegiatan yang berorientasi pada profit dan hal tersebut hanya bisa dicapai dari penjualan. Makin baik penjualan, maka makin tinggi profit yang didapatkan. Demikian pula sebaliknya.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan profit yang tinggi, tim marketing harus memaksimalkan penjualan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menjaring sales leads sebanyak mungkin agar bersedia jadi pelanggan setia terhadap kegiatan bisnis yang dilakukan. Buat yang masih asing dengan istilah sales leads ini, simak uraian berikut!
Apa Itu Sales Leads?
Menurut laman Investopedia, sales leads atau prospek penjualan merupakan orang maupun unit bisnis yang memiliki ketertarikan terhadap kegiatan bisnis yang kita lakukan. Pada akhirnya, mereka juga bisa menjadi salah satu klien kita.
Sederhananya, sales leads ini adalah pihak-pihak tertentu yang terpapar oleh suatu kegiatan bisnis sehingga mereka menjadi tertarik dengan kegiatan bisnis tersebut. Pihak-pihak ini sangat potensial untuk menjadi pelanggan maupun mitra kerja sama. Oleh sebab itu, sales leads harus dikelola tim marketing, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
3 Jenis Sales Leads
Dalam dunia marketing, terdapat tiga jenis sales leads yang masing-masing dipisahkan berdasar tingkat interaksinya dengan kegiatan bisnis yang dilakukan. Menurut Indeed, ketiga jenis tersebut ialah cold lead, warm lead, serta hot lead. Berikut penjelasan masing-masing secara lebih detail.
1. Cold Lead (Information Qualified Leads)
Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa sales leads bukan hanya kelompok yang sudah terpapar dengan kegiatan bisnis kita secara langsung. Namun, juga pihak-pihak yang belum mengenal kita sama sekali, tetapi berdasar informasi yang ada ia dinilai sangat cocok menjadi pelanggan.
Nah, pihak-pihak inilah yang dimaksud dengan cold lead atau prospek dingin. Mereka biasanya berasal dari kelompok profesional, juga dari rekomendasi pelanggan setia. Untuk mempengaruhi sales leads jenis ini agar bersedia menjadi pelanggan mesti dilakukan secara hati-hati.
Tim marketing tidak boleh memberikan penawaran secara berlebihan. Alasannya jelas, hal tersebut bisa membuat prospek merasa tidak nyaman sehingga memperkecil kemungkinan untuk berhasil closing.
2. Warm Lead (Marketing Qualified Leads)
Jenis kedua adalah warm lead alias prospek hangat. Prospek ini berada pada tingkatan di atas cold lead untuk dikonversi menjadi pelanggan setia. Warm lead mengacu pada entitas yang sudah terpapar dengan kegiatan bisnis kita, bahkan juga telah menunjukkan minatnya, tetapi mereka belum menyatakan keinginan untuk melakukan transaksi pembelian.
Sebagai contoh, warm lead ialah para pengikut media sosial brand tertentu yang pasti sudah kerap terpapar produk dari unggahan di media sosial, juga sudah menanggapi (misalnya memberikan like, comment, bahkan share), tetapi belum mau membeli produknya.
Nah, orang-orang dengan kriteria seperti di atas masuk dalam kelompok prospek hangat. Mereka jauh lebih potensial untuk dikonversi menjadi pelanggan dibandingkan kelompok cold lead.
Maka dari itu, warm lead harus di-treat dengan sebaik mungkin supaya mereka memutuskan untuk menjadi pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan informasi lebih mendalam tentang para warm lead, guna meyakinkan mereka terhadap produk yang ditawarkan.
3. Hot Lead (Sales Qualified Leads)
Terakhir ada hot lead atau prospek panas. Mereka adalah pihak-pihak yang tidak lagi sekadar berminat atau tertarik dengan kegiatan bisnis kita, tetapi juga telah menyatakan dengan pasti keinginan untuk bertransaksi (membeli produk).
Kelompok prospek ini merupakan tingkatan yang paling tinggi dibanding jenis sales leads yang lainnya. Hot lead hanya perlu dilayani dengan baik sampai akhirnya terjadi transaksi dan ia menjadi pelanggan.
Sebagai marketing andal, kelompok hot lead mestinya dapat di-treat secara lebih supaya kelak bisa menjadi pelanggan setia atau mau melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih banyak maupun dengan nilai yang lebih tinggi.
Cara Efektif Menemukan Sales Leads
Di era internet seperti sekarang, cara untuk menemukan sales leads makin mudah untuk dilakukan. Kamu bisa memanfaatkan kanal-kanal, seperti email, media sosial, landing page, konten Search Engine Optimization (SEO), dan sebagainya.
Cara-cara ini bisa menjaring banyak sales leads yang selanjutnya bisa kamu prospek lebih lanjut guna memaksimalkan penjualan. Nah, agar lebih mudah dan terarah ketika memprospek para sales leads tersebut, kamu bisa menggunakan aplikasi Nusaprospect untuk me-manage segala aktivitas sales.
Nusaprospect akan memastikan penggunanya tidak dibebani lagi dengan urusan yang bersifat administratif sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam upaya meyakinkan para prospek. Segera unduh Nusaprospect untuk perangkat mobile kamu melalui Play Store maupun App Store, atau kunjungi situs resminya di Nusaprospect.com.